R.I.P. BOB SADINO MY LEGEND , MY INSPIRATION |
Pagi ini Pukul 7 : 35 (1/20/2015) Seperti biasa menjalani ruitinatas setiap pagi.. salah satu nya browsing di dunia maya. dan ketika melihat salah satu berita dari kompas.com saya dapat kabar yang mengejutkan sekali terkhusus bagi saya ?? Yahh sosok inspiratif yang sangat saya kagumi yaitu Bapak Bob Sadino telah di panggil oleh sang khalik. namun apa mau di kata kematian adalah salah satu fenomena yang tak akan bisa di hindari oleh setiap makhluk hidup di muka bumi ini.saya berharap para pembaca yang membaca tulisan ini untuk sama-sama menghaturkan doa untuk bapak bob sadino semoga beliau tenang disana dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.. aminn..
ini beberapa informasi yang saya dapat kan dan saya rangkumkan untuk sahabat blogger ..
Pengusaha Bob Sadino meninggal dunia pada Senin (19/1/2015) di Rumah Sakit Pondok Indah. Pengusaha yang dikenal nyentrik ini berpulang pada usia 81 tahun.
Pengusaha Sandiaga Uno, saat dihubungi Kompas.com, membenarkan kabar tersebut. "Saya tadi mendapatkan kabar dari keluarga Pak Bob bahwa beliau berpulang," ujarnya.
Sebelumnya, Bob Sadino sempat dikabarkan meninggal beberapa waktu lalu saat dia dirawat di RSCM. Namun, informasi tersebut dibantah oleh pihak keluarga.
Bob yang lahir pada 9 Maret 1933 di Tanjung Karang, Lampung, merupakan tokoh entrepreneurship Indonesia yang mampu meretas batas kewajaran bahwa bisnis harus dijalankan dengan kegigihan dan kerja keras.
Menurut Bob, usaha dijalankan dengan kesenangan, bukan karena keterpaksaan. Tidak harus cerdas dan bekerja keras untuk menjadi pengusaha sukses. Menurut dia, seorang pengusaha harus bisa melihat peluang dan berani mengambil risiko.
Bob mengaku mendapatkan ilmu bisnis di "jalanan", bukan di bangku kuliah. Dari "ilmu jalanan" itu, menurut dia, wirausaha adalah sesuatu yang dilaksanakan, bukan dibicarakan atau didiskusikan.
Sebelumnya, Bob Sadino sempat dikabarkan meninggal beberapa waktu lalu saat dia dirawat di RSCM. Namun, informasi tersebut dibantah oleh pihak keluarga.
Bob yang lahir pada 9 Maret 1933 di Tanjung Karang, Lampung, merupakan tokoh entrepreneurship Indonesia yang mampu meretas batas kewajaran bahwa bisnis harus dijalankan dengan kegigihan dan kerja keras.
Menurut Bob, usaha dijalankan dengan kesenangan, bukan karena keterpaksaan. Tidak harus cerdas dan bekerja keras untuk menjadi pengusaha sukses. Menurut dia, seorang pengusaha harus bisa melihat peluang dan berani mengambil risiko.
Bob mengaku mendapatkan ilmu bisnis di "jalanan", bukan di bangku kuliah. Dari "ilmu jalanan" itu, menurut dia, wirausaha adalah sesuatu yang dilaksanakan, bukan dibicarakan atau didiskusikan.
(sumber : Info Bob Sadino Meninggal)
PENYEBAB MENINGGAL NYA BOB SADINO
Pengusaha nasional, Bob Sadino,
mengembuskan napas terakhirnya pada Senin (19/1/2015) pukul 18.05, di RS
Pondok Indah, Jakarta Selatan. Ia meninggal lantaran komplikasi
penyakit.
"Sudah dari tahun lalu dirawat, meninggal karena komplikasi," ujar Ira, keponakan Bob, saat ditemui di rumah duka di kawasan Pondok Cabe, Jakarta Selatan, Senin (19/1/2015) malam.
Menurut Ira, pamannya yang memiliki nama lengkap Bambang Mustari Sadino bin Sadino itu akan dimakamkan di TPU Jeruk Purut. "Besok siang akan dimakamkan," kata Ira.
Bob dibawa ke rumah duka di Lebak Bulus sekitar pukul 19.00 oleh keluarga. Jenazah tiba sekitar pukul 19.30. Di rumah duka, tampak beberapa kerabat dan keluarga datang menjenguk.
Bob meninggal pada usianya yang ke-81. Pria kelahiran Tanjung Karang, 9 Maret 1933, itu dikenal dengan gaya yang nyentrik karena sering kali hanya memakai celana pendek pada acara-acara formal sekalipun.
Bob merupakan anak bungsu dari lima bersaudara. Sebagaimana dikutip dari Wikipedia, saat orangtuanya meninggal, Bob mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya karena saudara kandungnya yang lain sudah dianggap hidup mapan. Namun, kehidupannya bukan berarti mudah. Sebab, Bob harus kerja keras untuk mencapai kesuksesannya.
Bob sempat "terdampar" di Belanda selama lebih kurang 9 tahun dan bekerja di perusahaan pelayaran nasional Djakarta Lylod yang memiliki kantor di kota Amsterdam, Belanda, dan Hamburg, Jerman. Setelah itu, Bob keluar dari perusahaan dan memasuki bisnis sewa mobil. Mobil yang dia sewakan adalah Mercedes miliknya sendiri, dan dia sendiri yang menjadi sopirnya. Dalam perjalanannya, Bob mengalami kecelakaan dan mobil yang dia punyai pun rusak.
Bob kemudian banting setir menjadi kuli bangunan dengan upah harian. Saat itu, dia juga mulai tertarik mengembangkan usaha peternakan ayam. Bob menjadi orang pertama yang mengenalkan ayam negeri beserta telurnya ke Indonesia. Seiring berjalannya waktu, telur ayam negeri mulai dikenal sehingga bisnis Bob semakin berkembang.
Usaha yang dijalankan semakin berkembang. Tak hanya berkutat dengan telur dan ayam, Bob Sadino juga memasuki bisnis sayuran dan penjualan makanan.
BIOGRAFI BOB SADINO DARI LAHIR SAMPAI AKHIR HAYAT
Bambang Mustari Sadino (lahir di Tanjung Karang (sekarang bandar lampung), 19 maret 1939 – meninggal di Jakarta 19 Januari 2015 pada umur 75 tahun) atau akrab dipanggil Bob Sadino, adalah seorang pengusaha asal Indonesia yang berbisnis di bidang pangan dan peternakan. Ia adalah pemilik dari jaringan usaha Kemfood dan Kemchick. Dalam banyak kesempatan, ia sering terlihat santai dengan mengenakan kemeja lengan pendek dan celana pendek yang menjadi ciri khasnya sehari-hari.
Kondisi kesehatan Bob Sadino merosot setelah istrinya, Soelami Soejoed meninggal dunia pada Juli 2014. Setelah sempat dirawat selama dua pekan di Rumah Sakit Pondok Indah, pada 19 Januari 2015, sore hari pkl. 17.55, Ia meninggal dunia karena sakit
Pada tahun1967, Bob dan keluarga kembali ke Indonesia. Ia membawa serta 2 Mercedes miliknya, buatan tahun 1960-an. Salah satunya ia jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jaksel sementara yang lain tetap ia simpan. Setelah beberapa lama tinggal dan hidup di Indonesia, Bob memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya karena ia memiliki tekad untuk bekerja secara mandiri.
Suatu hari, seorang teman menyarankan Bob memelihara dan berbisnis telur ayam negeri untuk melawan depresi yang dialaminya. Bob tertarik dan mulai mengembangkan usaha peternakan ayam. Ketika itu, di Indonesia, ayam kampung masih mendominasi pasar. Bob-lah yang pertama kali memperkenalkan ayam negeri beserta telurnya ke Indonesia. Bob menjual telur-telurnya dari pintu ke pintu. Ketika itu, telur ayam negeri belum populer di Indonesia sehingga barang dagangannya tersebut hanya dibeli oleh ekspatriat yang tinggal di daerah Kemang, serta beberapa orang Indonesia yang pernah bekerja di luar negeri. Namun seiring berjalannya waktu, telur ayam negeri mulai dikenal sehingga bisnis Bob semakin berkembang. Bob kemudian melanjutkan usahanya dengan berjualan daging ayam. Selain memperkenalkan telur ayam negeri, ia juga merupakan orang pertama yang menggunakan perladangan sayur sistem Hidroponik di Indonesia.
Catatan awal tahun 1985 menyebutkan, rata-rata per bulan perusahaan Bob menjual 40-50 ton daging segar, 60-70 ton daging olahan, dan sayuran segar 100 ton.
"Sudah dari tahun lalu dirawat, meninggal karena komplikasi," ujar Ira, keponakan Bob, saat ditemui di rumah duka di kawasan Pondok Cabe, Jakarta Selatan, Senin (19/1/2015) malam.
Menurut Ira, pamannya yang memiliki nama lengkap Bambang Mustari Sadino bin Sadino itu akan dimakamkan di TPU Jeruk Purut. "Besok siang akan dimakamkan," kata Ira.
Bob dibawa ke rumah duka di Lebak Bulus sekitar pukul 19.00 oleh keluarga. Jenazah tiba sekitar pukul 19.30. Di rumah duka, tampak beberapa kerabat dan keluarga datang menjenguk.
Bob meninggal pada usianya yang ke-81. Pria kelahiran Tanjung Karang, 9 Maret 1933, itu dikenal dengan gaya yang nyentrik karena sering kali hanya memakai celana pendek pada acara-acara formal sekalipun.
Bob merupakan anak bungsu dari lima bersaudara. Sebagaimana dikutip dari Wikipedia, saat orangtuanya meninggal, Bob mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya karena saudara kandungnya yang lain sudah dianggap hidup mapan. Namun, kehidupannya bukan berarti mudah. Sebab, Bob harus kerja keras untuk mencapai kesuksesannya.
Bob sempat "terdampar" di Belanda selama lebih kurang 9 tahun dan bekerja di perusahaan pelayaran nasional Djakarta Lylod yang memiliki kantor di kota Amsterdam, Belanda, dan Hamburg, Jerman. Setelah itu, Bob keluar dari perusahaan dan memasuki bisnis sewa mobil. Mobil yang dia sewakan adalah Mercedes miliknya sendiri, dan dia sendiri yang menjadi sopirnya. Dalam perjalanannya, Bob mengalami kecelakaan dan mobil yang dia punyai pun rusak.
Bob kemudian banting setir menjadi kuli bangunan dengan upah harian. Saat itu, dia juga mulai tertarik mengembangkan usaha peternakan ayam. Bob menjadi orang pertama yang mengenalkan ayam negeri beserta telurnya ke Indonesia. Seiring berjalannya waktu, telur ayam negeri mulai dikenal sehingga bisnis Bob semakin berkembang.
Usaha yang dijalankan semakin berkembang. Tak hanya berkutat dengan telur dan ayam, Bob Sadino juga memasuki bisnis sayuran dan penjualan makanan.
BIOGRAFI BOB SADINO DARI LAHIR SAMPAI AKHIR HAYAT
Bambang Mustari Sadino (lahir di Tanjung Karang (sekarang bandar lampung), 19 maret 1939 – meninggal di Jakarta 19 Januari 2015 pada umur 75 tahun) atau akrab dipanggil Bob Sadino, adalah seorang pengusaha asal Indonesia yang berbisnis di bidang pangan dan peternakan. Ia adalah pemilik dari jaringan usaha Kemfood dan Kemchick. Dalam banyak kesempatan, ia sering terlihat santai dengan mengenakan kemeja lengan pendek dan celana pendek yang menjadi ciri khasnya sehari-hari.
Kondisi kesehatan Bob Sadino merosot setelah istrinya, Soelami Soejoed meninggal dunia pada Juli 2014. Setelah sempat dirawat selama dua pekan di Rumah Sakit Pondok Indah, pada 19 Januari 2015, sore hari pkl. 17.55, Ia meninggal dunia karena sakit
Kehidupan awal
Bob Sadino lahir dari sebuah keluarga yang hidup berkecukupan. Ia adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Sewaktu orang tuanya meninggal, Bob yang ketika itu berumur 19 tahun mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya karena saudara kandungnya yang lain sudah dianggap hidup mapan. Bob kemudian menghabiskan sebagian hartanya untuk berkeliling dunia. Dalam perjalanannya itu, ia singgah di Belanda dan menetap selama kurang lebih 9 tahun. Di sana, ia bekerja di Djakarta Lylod di kota Amsterdam dan juga di Hamburg,Jerman Ketika tinggal di Belanda itu, Bob bertemu dengan pasangan hidupnya, Soelami Soejoed.Pada tahun1967, Bob dan keluarga kembali ke Indonesia. Ia membawa serta 2 Mercedes miliknya, buatan tahun 1960-an. Salah satunya ia jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jaksel sementara yang lain tetap ia simpan. Setelah beberapa lama tinggal dan hidup di Indonesia, Bob memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya karena ia memiliki tekad untuk bekerja secara mandiri.
Karier pengusaha
Pekerjaan pertama yang dilakoni Bob Sadino setelah keluar dari perusahaan adalah menyewakan mobil Mercedes yang ia miliki, ia sendiri yang menjadi sopirnya. Namun sayang, suatu ketika ia mendapatkan kecelakaan yang mengakibatkan mobilnya rusak parah. Karena tak punya uang untuk memperbaikinya, Bob beralih pekerjaan menjadi kuli bangunan dengan upah harian Rp.100.Suatu hari, seorang teman menyarankan Bob memelihara dan berbisnis telur ayam negeri untuk melawan depresi yang dialaminya. Bob tertarik dan mulai mengembangkan usaha peternakan ayam. Ketika itu, di Indonesia, ayam kampung masih mendominasi pasar. Bob-lah yang pertama kali memperkenalkan ayam negeri beserta telurnya ke Indonesia. Bob menjual telur-telurnya dari pintu ke pintu. Ketika itu, telur ayam negeri belum populer di Indonesia sehingga barang dagangannya tersebut hanya dibeli oleh ekspatriat yang tinggal di daerah Kemang, serta beberapa orang Indonesia yang pernah bekerja di luar negeri. Namun seiring berjalannya waktu, telur ayam negeri mulai dikenal sehingga bisnis Bob semakin berkembang. Bob kemudian melanjutkan usahanya dengan berjualan daging ayam. Selain memperkenalkan telur ayam negeri, ia juga merupakan orang pertama yang menggunakan perladangan sayur sistem Hidroponik di Indonesia.
Catatan awal tahun 1985 menyebutkan, rata-rata per bulan perusahaan Bob menjual 40-50 ton daging segar, 60-70 ton daging olahan, dan sayuran segar 100 ton.
(sumber : Biografi bob sadino )
Yah Sekali lagi Penulis Hanya bisa berharap semoga arwah beliau diterima dan seluruh amal nya dibalas dengan kebaikan nanti nya di akhirat..
Semoga dari sejarah hidup Bapak Bob Sadino dapat kita ambil sebagai pelajaran apalagi untuk anak muda sekarang. ini mungkin motivasi yang harus selalu kita pegang teguh bahwa usaha dijalankan dengan kesenangan, bukan karena keterpaksaan. Tidak harus cerdas dan bekerja keras untuk menjadi pengusaha sukses. Menurut dia, seorang pengusaha harus bisa melihat peluang dan berani mengambil risiko..
Salam Blogger ... Mari Terus Berkarya Pemuda Indonesia...
Yah Sekali lagi Penulis Hanya bisa berharap semoga arwah beliau diterima dan seluruh amal nya dibalas dengan kebaikan nanti nya di akhirat..
Semoga dari sejarah hidup Bapak Bob Sadino dapat kita ambil sebagai pelajaran apalagi untuk anak muda sekarang. ini mungkin motivasi yang harus selalu kita pegang teguh bahwa usaha dijalankan dengan kesenangan, bukan karena keterpaksaan. Tidak harus cerdas dan bekerja keras untuk menjadi pengusaha sukses. Menurut dia, seorang pengusaha harus bisa melihat peluang dan berani mengambil risiko..
Salam Blogger ... Mari Terus Berkarya Pemuda Indonesia...
Comments
Post a Comment