Taman Wisata Pulau Kumala
Hai.. Sobat Blogger.. di postingan berikut saya ingin mengenalkan salah satu tempat wisata di kota raja ? yuupp seperti judul postingan nya tempat ini bernama TAMAN WISATA PULAU KUMALA, tempat yang sangat menarik menurut saya apalagi bagi anda yang merasa sebagai backpacker sejati mungkin tempat ini tepat untuk anda jadikan tujuan berikut nya. sebelum melihat tempat asli nya saya ingin memberikan sedikit informasi tentang apa dan bagaimana kenyamanan dan keindahan Pulau Kumala, dan bagi penduduk lokal kutai kartanegara tempat ini salah satu tempat favorit loh untuk berkumpul bersama keluarga menghabiskan akhir pekan.
Dibawah sekilas infomasi tentang taman wisata pulau Kumala..
Kawasan Pulau Kumala terletak di tengah Sungai Mahakam merupakan daerah Delta yang memanjang di sebelah Barat Kota Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara dengan luas 76 Ha perpaduan antara teknologi modern dan budaya tradisional. Di desain menjadi Taman Wisata Rekreasi dan ditata rapi dengan perpaduan arsitektur berteknologi modern dan budaya tradisional.
Sejak tahun 2000 Pulau Kumala di bangun menjadi Kawasan Wisata. Pembangunan Taman Wisata Pulau Kumala dilakukan secara bertahap dan berkembang. Dan terus-menerus dilakukan penambahan Fasilitas rekreasi yang akan dapat terus menarik pengunjung, khususnya bagi pengunjung yang membawa keluarganya untuk berakhir pekan dan menikmati segala fasilitas di Pulau Kumala yang Eksotis. Di pulau ini juga terdapat DJS Resort Pulau Kumala lengkap dengan Kolam Renang, restoran, Cottage dan Sarana Bagi mereka yang ingin istirahat.
Pulau ini dibangun menyerupai Taman Mini Indonesia Indah di Jakarta, dan dibangun untuk menampilkan kebudayaan Kalimantan dengan perpaduan antara Suku Kutai, Dayak dan Jawa. Hal ini dapat dilihat dengan adanya Lamin, serta bangunan candi yang disebut Pura Pasak Pulau sebagai salah satu tempat ibadah penganut Hindu di Kabupaten Kutai Kartanegara, serta patung besar Lembu Swana yang berada di bagian ujung Pulau yang menghadap ke arah Jembatan Kutai Kartanegara yang megah.
Untuk meyeberangi Pulau Kumala dapat menggunakan Anggunakan Angkutan Air berupa Longboat atau perahu tradisional (Ketinting/Ces), biaya yang dikenakan untuk menyeberang dengan Ces adalah Rp. 2.500.- /orang, dan lama penyeberangan sekitar 10 menit, namun jika pengunjung berminat, juga dapat menggunakan Kereta Gantung yang terletak di Tenggarong Seberang untuk menyeberang untuk menyeberang ke Pulau Kumala. Di pulau ini dapat dinikmati tempat rekreasi dan arena bermain untuk keluarga dan anak-anak.
Taman Wisata Pulau Kumala berjarak sekitar 27 km dari Kota Samarinda yang dapat ditempuh melalui Jembatan Kutai Kartanegara 1 dalam waktu kurang lebih 30 menit. Sedangkan dari kota Balikpapan yang memiliki fasilitas Bandara Sepinggan dan Pelabuhan Laut Semayang yang merupakan akses transportasi udara dan laut di Kalimantan Timur, Berjarak sekitar 130 km yang dapat ditempuh Kurang Lebih 3 jam lewat jalan darat. Selain itu Taman Wisata Pulau Kumala dapat juga dicapai dengan transportasi air melewati Sungai Mahakam.
Dan ada cerita menarik dari asal usul pulau kumala, sumber ini pun saya dapat dari beberapa cerita orang-orang sekitar serta mendengar beraneka ragam misteri tentang pulau Kumala, karena memang kita ketahui bahwa kutai kartanegara merupakan daerah kerajaan tertua di indonesia Baca : SEJARAH KUTAI KARTANEGARA KERAJAAN TERTUA DI INDONESIA
Jadi jangan heran jika daerah ini menyimpan banyak cerita2 mistis atau cerita mitos tentang sejarah terbentuknya kutai kartanegara dan kata nya Bentuk Pulau kumala ini dibuat Mengikuti bentuk sebelum nya dan jika di lihat dari atas pulau ini berbentuk seperti Kapal Perang???
Sedikit Kisah Misteri yang saya kutip dari beberapa sumber dari masyarakat sekitar kota tenggarong
Dikisahkan, pria bernama Amir itu biasa berkebun di Pulau Kumala. Suatu hari, ketika sedang sibuk mengurusi kebunnya, tiba-tiba Amir melihat sebuah goa. Sebelumnya, dia tidak pernah menjumpai goa di pulau ini.
Dengan perasaan heran bercampur takut, Amir pun memasuki goa tersebut. Sesampainya di dalam goa, entah kenapa, dia merasa seolah-olah berada di dalam kabin kapal. Di dalamnya terdapat lorong, palka, ruang mesin dan kamar-kamar. Dalam keremangan cahaya, Amir terus saja melangkah diantara lorong dan kamar-kamar tersebut. Beberapa saat kemudian, dia terkejut mendengar suara-suara orang berbicara di salah satu sudut kamar. Bahasanya terdengar asing.
Kemudian Amir memberanikan diri mengetuk pintu kamar tersebut. Tetapi tidak ada jawaban. Dia pun mencoba membukanya.
Amir tersentak kaget melihat sosok yang ada di dalamnya. Tampak 3-4 orang pria berwajah bule mengenakan pakaian mirip seragam sedang berbincang di kamar itu. Mereka lalu menatap Amir dengan tatapan hampa. Tiba-tiba, salah seorang diantara pria itu menyapa Amir.
“Mari sini. Silahkan masuk,” kata pria asing itu dengan suara lembut sambil melambaikan tangan.
Amir menghampiri dan duduk diantara mereka. Selanjutnya, 3 atau 4 orang itu kembali berbicara dengan bahasa yang tidak dimengerti. Sementara Amir hanya diam saja sambil memperhatikan. Dalam penglihatan Amir, wajah dan postur orang-orang itu mirip orang asing, mungkin Eropa. Tetapi mengapa mereka ada di sini? Pikir Amir.
Anehnya lagi, mereka seolah tidak peduli dengan kehadiran Amir. Manusia-manusia tak dikenal itu membiarkan saja dirinya diam terpaku.
Entah berapa lama Amir berada diantara mereka, tiba-tiba saja matanya terasa berat. Dia pun tertidur. Amir baru terbangun karena ada temannya yang membangunkan.
“Ternyata Amir terbaring tidur di dekat kebunnya. Tapi temannya itu tidak curiga sedikitpun,” kata Julag mengakhiri ceritanya. Menurut Julag, saat Amir menceritakan pengalamannya di goa tadi, nyaris tidak ada yang percaya. Padahal Amir merasa yakin berada di dalam sebuah kapal asing. Bahkan dia bisa menceritakan secara detail isi kapal tersebut. Mungkinkah itu kapal yang pernah tenggelam beberapa ratus tahun lalu?
Begitu lamanya kapal itu tenggelam, hingga tertutup tanah yang berasal dari hulu sungai Mahakam. Ratusan tahun kemudian, karena berada dekat muara, kapal karam itu tentulah tertutup tanah yang kemudian membentuk menjadi Pulau Kumala
Kisah tersebut tentu saja sulit dibuktikan kebenarannya. Namun jika di kaitkan dengan beberapa fakta sejarah yang pernah terjadi di masa kerajaan Kemungkinan Saja Kisah Amir Bukan lah cerita fiktif belaka..???
Berikut sedikit informasi tentang Peperangan yang pernah terjadi di zaman Kerajaan...
Sejarah mencatat adanya peperangan antara Kesultanan Kutai Kartanegara melawan kaum penjajah (Inggris dan Belanda). Dikisahkan, pada tahun 1844, 2 buah kapal dagang pimpinan James Erskine Murray asal Inggris memasuki perairan Tenggarong. Murray datang ke Kutai untuk berdagang dan meminta sebidang tanah guna mendirikan pos dagang serta hak transportasi kapal di perairan Mahakam. Tetapi Raja Kutai, Sultan A.M. Salehuddin, mengizinkan Murray berdagang hanya di wilayah Samarinda.
Murray kecewa dan marah dengan tawaran Sultan. Setelah beberapa hari di perairan Tenggarong, Murray melepaskan tembakan meriam ke arah istana. Tindakan ini dibalas pasukan Kesultanan Kutai. Pertempuran pun tak dapat dihindari. Armada pimpinan Murray akhirnya kalah dan melarikan diri menuju laut. Sebuah kapal berhasil ditenggelamkan. Dalam pertempuran itu, James Erskine Murray terbunuh.
Insiden di Tenggarong ini sampai ke pihak Pemerintah Inggris. Sebenarnya Inggris hendak melakukan serangan balasan, namun ditanggapi pihak Belanda yang menganggap Kutai bagian dari wilayah jajahannya. Belanda berniat menyelesaikan permasalahan tersebut dengan caranya sendiri.
Kemudian Belanda mengirimkan armadanya dibawah komando De Hooft dengan membawa persenjataan lengkap. Setibanya di Tenggarong, armada De Hooft langsung menyerang istana Sultan Kutai.
Sultan A.M. Salehuddin pun diungsikan ke Kota Bangun. Panglima perang Kesultanan Kutai, Awang Long gelar Pangeran Senopati bersama pasukannya dengan gagah berani bertempur melawan armada De Hooft untuk mempertahankan kehormatan Kesultanan. Tetapi Awang Long gugur dalam pertempuran tersebut dan Kesultanan Kutai Kartanegara akhirnya kalah.
Pada tanggal 11 Oktober 1844, Sultan A.M. Salehuddin dengan sangat terpaksa menandatangani perjanjian dengan Belanda yang menyatakan Sultan mengakui pemerintahan Hindia Belanda dan mematuhi pemerintah jajahan di Kalimantan. Ketika itu diwakili seorang Residen yang berkedudukan di Banjarmasin.
Nahh Bagaimana Sobat Blogger... Penasaran Hehehe... Semoga Postingan ini Bisa Menambah Sedikit Pengetahuan dan Kebanggaan Bahwa Indonesia adalah Surga bagi para wisatawan... Jadi kita Harus Bangga dan merawat seluruh Aset berharga yang kita miliki...
Adapun wahana yang terdapat di pulau ini antara lain :
1. Sky Tower setinggi 75 Meter
Tarif (Ticket Fee)
Dewasa : Rp. 7.500,-
Anak-anak : Rp. 5.000,-
2. Mini Train
Tarif (Ticket Fee)
Dewasa : Rp. 5.000,-
Anak-anak : Rp. 2.500,-
3. Merry Go Round
Tarif (Ticket Fee)
Dewasa : Rp. 5.000,-
Anak-anak : Rp. 2.500,-
4. Mobil Angkutan Wisata
Tarif (Ticket Fee) :
Dewasa : Rp. 1.000,-
Anak-anak : Rp. 1.000,-
5. Kereta Gantung (Cable car)
Tarif (Ticket Fee)
Dewasa : Rp. 7.500,-
Anak-anak : Rp. 5.000,-
6. Arena permainan
Tarif (Ticket Fee)
Dewasa : Rp. 5.000,-
Anak-anak : Rp. 2.500,-
7. Trampolin
Tarif (Ticket Fee)
Dewasa : Rp. 7.500,-
Anak-anak : Rp. 5.000,-
Serta masih banyak wahana-wahana lain nya.. yang mesti sobat blogger kunjungi...
ini juga saya sertakan beberapa foto wahana di TAMAN WISATA PULAU KUMALA
Kereta Wisata yang bisa anda gunakan untuk Mengelilingi Pulau Kumala |
Resort And Spa Pulau Kumala |
Dan Di Hari Menjelang Malam Sebagai Penutup Liburan anda di akhir pekan anda bisa menikmati indah suasana senja di Pinggiran Sungai Mahakam... ^_^ v |
Okee Sekian sedikit informasi yang bisa saya share tentang Objek - Objek Wisata di Kutai Kartanegara..
Next Posting Saya akan Kembali Share tentang Keindahan Kota Raja dan Kutai Kartanegara...
For More Information Please Visit : KUKAR TOURISM INFORMATION
Comments
Post a Comment